Rabu, 23 Oktober 2024 – Harapan Malang United U15 untuk lolos ke babak 8 besar Soeratin Cup U15 harus tertunda setelah menelan kekalahan tipis 0-1 dari Arema Indonesia U15 di laga kedua. Meski tampil dominan, gol bunuh diri di awal laga menjadi penentu nasib tim asuhan Jaenal Mustofa.
Babak Pertama: Gol Bunuh Diri yang Menentukan Pertandingan berlangsung intens sejak menit pertama, namun nasib buruk menimpa Malang United ketika pada menit ke-6, kiper mereka melakukan kesalahan fatal. Dalam upaya menangkap bola dari tendangan pojok Arema Indonesia U15, kiper Malang United Gavriel justru membuat bola masuk ke gawangnya sendiri, membuat skor berubah menjadi 0-1.
Setelah kebobolan, Malang United langsung bangkit dan mulai mengontrol permainan. Dominasi Malang United terlihat jelas dengan beberapa upaya serangan dari sisi sayap dan tengah, namun lini belakang Arema U15 yang kokoh membuat mereka kesulitan untuk mencetak gol balasan. Skor 0-1 bertahan hingga akhir babak pertama.
Babak Kedua: Serangan Bertubi-tubi Tanpa Hasil Di babak kedua, Malang United tampil lebih agresif. Mereka berusaha keras untuk menyamakan kedudukan dengan melancarkan serangan bertubi-tubi. Permainan cepat dan kreatif yang diperagakan para pemain depan Malang United sempat membuat lini pertahanan Arema Indonesia U15 kewalahan. Beberapa peluang emas tercipta, namun sayangnya penyelesaian akhir yang kurang maksimal menjadi kendala utama bagi tim ini.
Pertahanan disiplin Arema Indonesia U15 serta penampilan solid kiper mereka menjadi tembok yang sulit ditembus bagi Malang United. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tidak berubah dan Arema Indonesia U15 berhasil mengamankan kemenangan 1-0, memaksa Malang United harus menunda langkah mereka ke babak 8 besar.
Komentar Pelatih Jaenal Mustofa: “Kita Belajar dari Kekalahan Ini” Usai pertandingan, pelatih Jaenal Mustofa mengungkapkan kekecewaannya atas hasil laga tersebut, namun tetap mengapresiasi kerja keras timnya. “Sangat disayangkan kita kalah hari ini. Konsentrasi penuh di 10 menit awal dan akhir sangat penting, dan ini menjadi pelajaran bagi kami. Meski begitu, saya bangga dengan permainan anak-anak yang terorganisir dan menguasai pertandingan. Hasilnya memang belum berpihak pada kami, tetapi secara keseluruhan permainan kami berkembang.”
Jaenal juga menambahkan bahwa timnya akan fokus pada laga penentuan berikutnya melawan Diklat Persema Malang. “Ini akan menjadi laga hidup mati bagi kami. Tidak ada pilihan lain, kami harus menang jika ingin lolos ke babak 8 besar,” tambah Jaenal dengan tegas.
Laga Hidup Mati Melawan Diklat Persema Malang Malang United kini menghadapi situasi genting jelang pertandingan melawan Diklat Persema Malang yang akan digelar pada Kamis, 24 Oktober 2024. Kemenangan mutlak menjadi syarat bagi Malang United jika ingin melangkah ke fase berikutnya di Soeratin Cup U15.