Akademi Malang United menelan kekalahan pada laga perdana Liga Sentra Indonesia 2024 seri final. AMU kalah 0-3 dari Farama DKI. AMU (Akademi Malang United) bermain kurang lepas sehingga bermain terlalu berhati-hati. Alhasil, AMU kerap menyia-nyiakan peluang yang membuat Farama DKI bisa keluar dari tekanan.
“Mereka main kurang lepas hari ini, selain Farama DKI yang bermain cerdik tapi saya rasa anak anak bermain terlalu hati-hati dan terlalu banyak berpikir mau main seperti apa untuk mencari celah lawan,” kata Pelatih Akademi Malang United, Jaenal Mustofa.
“Itu kelihatan dari beberapa momen ketika harusnya saya sudah melakukan finishing, malah jadi ragu-ragu terus. Hal kecil seperti ini yang berdampak besar di pertandingan tadi,” urainya.
Kapten tim AMU, Falih Kamil, juga mengakui bahwa permainan timnya kurang maksimal. “Kami memang kurang bisa memanfaatkan peluang yang ada. Fokus kami terpecah karena terlalu banyak berpikir dan kurang percaya diri dalam mengambil keputusan di lapangan,” katanya.
Di sisi lain, Farama DKI tampil percaya diri dan memanfaatkan setiap peluang dengan baik. 3 Gol yang dicetak tim Farama dicetak melalui serangan balik yang cepat . Pertahanan AMU yang rapuh membuat Farama DKI mudah mendominasi pertandingan.
Kekalahan ini menjadi evaluasi bagi Akademi Malang United untuk memperbaiki performa mereka di pertandingan selanjutnya. “Kami harus lebih berani dan percaya diri dalam bermain. Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih baik lagi,” tambah Jaenal Mustofa.
Pertandingan berikutnya, Akademi Malang United akan menghadapi tim kuat lainnya, BOGOR CITY. “Kami akan berlatih lebih keras dan memperbaiki kekurangan yang ada. Kami masih punya peluang untuk bangkit dan meraih hasil positif di laga selanjutnya,” tutup Jaenal.
Dengan kekalahan ini, Akademi Malang United diharapkan bisa bangkit dan menunjukkan performa yang lebih baik di pertandingan berikutnya dalam Liga Sentra Indonesia 2024.